Oleh: Saiful Hadi Dalam menjalani kehidupan, adakalanya hati menjadi gelisah dan gundah karena sedang dirundung masalah. Misal saja karena...
Oleh: Saiful Hadi
Dalam menjalani kehidupan, adakalanya hati menjadi gelisah dan gundah karena sedang dirundung masalah. Misal saja karena Skrisi yang belum kelar-kelar, atau karena lagi tersangkut utang-piutang, karena jodoh yang belum datang-datang, atau ada juga yang sudah lama menikah namun sang buah hati juga belum hadir menemani. Semua masalah tersebut merupakan warna warni kehidupan yang harus dijalani dengan penuh kesabaran.
Sebagai seorang Muslim kita harus yakin bahwa janji Allah itu pasti dan benar adanya. Sebab, Allah Ta'ala berjanji untuk memudahkan segala sesuatu yang sulit, memberikan solusi setiap masalah, menghilangkan berbagai ujian dan bencana serta memberi kabar gembira bahwa kemenangan sudah dekat. Dalam surat Al-Insyirah Allah berfirman:
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (Qs. Al-Insyirah: 5 - 6)
Penafsiran Ayat
Pengulangan kalimat "kesulitan" dan "kemudahan" dalam ayat tersebut agar maknanya semakin merasuk ke dalam hati. Sementara penggunaan kata العسر dalam bentuk yang dima'rifahkan dengan "alif" dan "lam" maka maknanya menjadi mufrad (tunggal). sedangkan kata يسرا dalam bentuk nakirah (tanpa alif dan lam pada awal kata) memberi makna muta'addid (berbilang).
Para ulama berkata, sesungguhnya termasuk kebiasaan orang-orang Arab adalah jika mereka menyebutkan isim ma'rifah kemudian mengulanginya lagi, hal itu tepat dihitung satu. Sementara jika menyebutkan isim nakirah kemudian mengulanginya, maka hal itu adalah isim yang lain, sehingga dihitung ada dua.
Dalam ayat tersebut kata العسر yang pertama, juga merupakan kata العسر yang kedua, sehingga biarpun penyebutannya sebanyak dua kali namun memberi pengertian bahwa hanya ada satu kali kesulitan. Sementara kata يسرا yang pertama bukan merupakan kata يسرا yang kedua, sehingga pengulangan sebanyak dua kali itu berarti ada dua kemudahan.
Oleh karena itu, pada ayat tersebut memberi pemahaman bahwa Allah Ta'ala menjadikan kemudahan dan rahmat bagi para hamba sebanyak dua kemudahan dalam setiap satu kesulitan. Jika ada sebuah kesulitan maka didepannya akan ada dua kemudahan.
Kesimpulan
Setiap menghadapi suatu kesulitan maka yakinlah bahwa Allah Ta'ala akan membukakan bagi kita dua pintu kemudahan terhadap kesulitan tersebut. Hal ini diperkuat juga dengan sebuah hadist yang diriwayatkan secara marfu' oleh Hakim dari Ibnu Mas'ud, "Seandainya kesulitan ada di dalam sebuah batu, pastilah akan diikuti oleh sebuah kemudahan hingga ia masuk ke dalam batu tersebut dan mengeluarkan kesulitan tersebut dari dalamnya. Sebuah kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan".
Ada juga yang berpendapat, yang dimaksud dengan dua kemudahan dari ayat tersebut adalah jenisnya, yakni kemudahan tersebut merupakan janji secara umum bagi seluruh orang-orang beriman pada setiap masa. Kemudahan tersebut mencakup kemudahan di dunia dan akhirat, serta kemudahan dalam waktu dekat maupun di masa yang akan datang.
Sementara pesan pada ayat terakhir dalam surat Al-Insyirah adalah anjuran untuk senantiasa melakukan amal shaleh secara kontinu. Serta tidak menyia-nyiakan waktu dalam kemalasan. Hendaknya ia mencurahkan segala kekuatannya untuk memperoleh apa yang bermanfaat baginya di dunia dan akhirat. Dan setelah selesai mengerjakan segala sesuatu, hanya kepada Allah lah bertawaqal dan berharap.
Cukuplah Al-Quran sebagai sebaik-baik motivasi untuk memacu kita agar tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan. Setelah selesai satu perkara maka bersiap-siaplah untuk mengerjakan hal yang lainnya.
Rujukan: Tafsir Al-Munir Juz 15, Surat Al-Insyirah
COMMENTS