Oleh: Saiful Hadi Patah hati bukan hanya cerita remaja masa kini, melainkan pengalaman universal yang dialami manusia lintas zaman. Secara...
Oleh: Saiful Hadi
Patah hati bukan hanya cerita remaja masa kini, melainkan pengalaman universal yang dialami manusia lintas zaman. Secara hukum fisika, patah hati bisa dijelaskan lewat istilah jatuh hati.
Ketika sesuatu jatuh, ia ditarik oleh gaya gravitasi. Semakin tinggi ia jatuh, semakin besar energi yang terkumpul, dan pada saat menyentuh permukaan, energi itu berubah menjadi benturan yang terasa sakit. Demikian pula dengan hati. Saat kita jatuh hati, kita sebenarnya sedang meluncur dari ketinggian harapan, impian, dan rasa kagum. Jika yang kita jatuhkan hati itu ternyata bukan pada tempat yang tepat, benturan yang muncul bisa mematahkan perasaan.
Kisah Zulaikha dalam Al-Qur’an adalah contoh menarik. Ia jatuh hati pada Yusuf, bukan karena iman, melainkan karena nafsu. Cintanya terjerembab ke lembah syahwat, sehingga ia rela menjerat Yusuf ke dalam perangkap. Namun, ketika cintanya terbongkar, ia dicibir oleh para wanita Mesir. Dari sini kita belajar bahwa jatuh hati yang diarahkan ke nafsu bisa menyebabkan bukan hanya patah hati, tetapi juga patah harga diri.
Tetapi kisah Zulaikha juga mengajarkan sisi lain, bahwa cinta bisa bertumbuh menjadi suci. Ketika nafsu akhirnya terkikis oleh waktu, cintanya berubah menjadi pengakuan dan penghormatan. Inilah titik balik dari cinta, bahwa patah hati bukan akhir, melainkan proses pendewasaan. Sama seperti energi dalam fisika yang tidak pernah hilang, cinta yang jatuh dan patah bisa berubah bentuk menjadi hikmah, kesadaran, bahkan keteguhan iman.
Maka, jika jatuh hati adalah keniscayaan, tugas kita adalah memastikan kemana hati itu dijatuhkan. Apakah ke lembah nafsu yang membuat kita rapuh, ataukah ke puncak cinta Ilahi yang membuat kita utuh?
- [accordion]
- Dukung Kami
- Ummi Shalehah berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BSI 7122653484 an. Saiful Hadi
COMMENTS